29 Agustus 2007

SERINGAI

SERINGAI
Liquid, Jogja 27 Agustus 2007

“Ekspektasi berlebihan terjawab sudah…”

Malam 27 Agustus lalu Jogja begitu dingin, sangat dingin -hingga saya harus mengenakan berlapis-lapis tshirt, tidak ketinggalan cardigan favorit saya-. Sudah pukul 9, dan saya baru akan beranjak ke venue untuk menyaksikan konser paling ngerock di jogja minggu ini. Harusnya pakde-lah orang yang beruntung menemani saya malam ini (hehehe..), hanya saja kenyataan berkata lain. Sejam sebelum acara berlangsung saya membatalkan janji dengan pakde (hehe..maapkan ponakan, pakde). Dan The lucky bastard malam ini adalah teman baru saya yang bernama “bunga”. Kita namakan dia “bunga” hehehe..(Tampaknya saya terlalu terobsesi dengan semua yang bernama bunga).

Salahkan Arian (Vocal), Khemod (Drums), Rick (Gitar), dan Sammy (Bass) kalau saya berhasil “memaksa” dan meyakinkan teman baru saya –yang berkata akan tidak nyaman karena ini bukan dunianya- untuk menyaksikan sebuah pertunjukan rock. Lebih pukul 22.00, saya tiba di Liquid. Kebiasaan buruk saya belum hilang juga, telat. Namun kali ini alasannya lebih baik dari sebelumnya, saya harus menjemput bunga yang baru selesai kerja tepat pukul 21.30. Parkiran penuh, hanya beberapa orang yang terlihat diluar venue. Sudah bisa saya pastikan kalo gigs ini akan berlansung seru dan panas, jogja akan dibakar malam ini. Di stage terlihat The Southern Beach Terror sedang beraksi. Didukung dengan Sound yang maksimal, Trio Surf Rock ini tampil sangat baik, ada wajah baru disana, Nadya -yang lebih sering terlihat tampil dengan Armada Racun- ikut ambil bagian di departemen keyboard. Oh, Damn! Ternyata The Southern Beach Terror adalah band terakhir sebelum Seringai, dan saya melewatkan Sleepless Angel, Hands Upon Salvation, juga Cranial Incisored.

Gepeng KK yang didaulat menjadi MC, selalu saja menghibur dengan umpatan “Asu” yang terdengar tanpa beban diucapkannya. Sebelum Seringai tampil, para metalheads disuguhkan dengan video klip dari single kedua mereka, Citra Natural.

Beberapa saat kemudian, samua lampu yang langsung menyorot ke stage serentak dimatikan, satu persatu personil kemudian terlihat telah bersiap-siap. Dan intro Akselarasi Maksimum pun terdengar –dari gitar Rick, yang selalu saja memukau dengan riff-riff anjingnya dan sound gitar yang tebal menyayat, slashing bass nakal, serta gebukan drum penuh energi dari khemod- diikuti dengan masuknya Arian, yang malam itu mengenakan tshirt Komunal, Mosh pit pun tak terelakan lagi.

“JOGJA……FUCKIN..RAWWKKSS..!!” saya tidak jelas mendengar apa yang dikatakan Arian, kurang lebih tiga kata itulah yang terdengar sebagai kalimat pembuka yang diteriakan Arian. Selanjutnya berturut-turut Berhenti di 15, Diskodoom, Citra Natural, dan Amplifier dibawakan. Mungkin cuma Seringai-lah, satu-satunya band yang terang-terangan dan dengan sangat yakin mengajak penonton untuk menolak tua dan meneriakkan “Alkohoooolll…!!!”. Semuanya slamdancing, moshing, dan ber-sing along hampir di semua lagu tidak terkecuali saya. Saya berada tepat disamping stage dan melihat betapa liarnya penonton malam itu. Ini bukan pemandangan yang asing, tapi energi yang ditumpahkan dari atas sana, ditambah aroma alkohol yang memenuhi ruangan, juga teman baru yang bernama bunga, membuat malam ini menjadi lebih menarik.

Bukan Arian13 namanya kalau tidak pintar berkata-kata. Berbagai macam sumpah serapah mengalir deras dari mulutnya ketika melihat tingkah pola serigala militia yang ada di Liquid malam itu. Hingga tiba saat dia tersadar (untuk sementara) dan kemudian berujar “Oh..Maaf saya khilaf, maaf Liquid… INI KONSER ROCK!!!hahaha..”. Dan seisi venue pun menyambutnya dengan teriakan penuh semangat.

Keempat rocker ini sempat berembug dan membuat lingkaran kecil (layaknya ritual wajib band-band rock sebelum manggung) saat binggung harus membawakan lagu apa. Beberapa penonton terdengar meminta agar lagu dari Puppen dibawakan. Ini Seringai, tak ada Puppen disini. Kemudian terdengar “Individu….individu merdeka...!!”, bassis Sammy, serta gitaris Rick, ikut mengajak penonton untuk menyanyikan lagu yang termasuk dalam materi album “Serigala Militia” ini. Selanjutnya Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan), sebuah wujud protes terhadap kesewenangan pihak-pihak yang sudah seperti Tuhan. Lencana dan pastinya Membakar Jakarta yang harusnya menjadi penutup gigs ini kemudian dibawakan. Namun teriakan “We want more…” malah terus bergema saat Seringai harus mengakhiri penampiannya. Sebuah cover version milik Anthrax “Anti Social” akhirnya didaulat menjadi encore untuk kembali menghajar semua metalheads pada gigs yang (ternyata) diprakarsai oleh Kongsi Jahat Syndicate.

Kemampuan musikalitas tinggi, kenakalan dan atraksi prima vokalis, aksi-aksi memukau dengan energi maksimum yang tercipta, liarnya semua metalheads, hingga reuni dengan teman lama, dan teman baru bernama “bunga” membuat saya semakin yakin, Tuhan saya malam ini adalah SERINGAI. Hail!!!


ex
merayakan29agustus07
03.00tillcollapse
inspiredbysigitrums

NB:asem iks..potone eleks..
postergigs diambil disini