04 Mei 2010

Review: Generasi Menolak Tua

 
Sutradara: Bramantyo Hermono
Gemah Ripah Lohkokabsurd Film
High Octane Production
2010

“Hati-hati, kami bukannya tidak memperingatkan. Bila anda tidak menyukai Seringai, maka anda akan tidak menyukai yang satu ini” - Seringai (peringatan pada tray card DVD)

“Seringai adalah wahyu”, komentar Riann Pelor (Dagger Stab) sembari mengacungkan dua jari tengahnya. Itu sebelum Riann dicekoki alkohol oleh Seringai dengan beer bong –yang sepertinya sering dibawa pada pertunjukan mereka. Alhasil, Pelor tepar di panggung saat Seringai sedang tampil. Kejadian diatas adalah satu dari banyak kegilaan off-stage dan on-stage yang bisa disaksikan pada DVD rockumentary Generasi Menolak Tua.

Banyak fakta menarik terungkap yang mungkin belum banyak diketahui para serigala (sebutan untuk fans Seringai). Diantaranya, biaya untuk album perdana Seringai “High Octane Rock” ternyata bersumber dari hasil proyek jingle iklan yang didapat Arian; Arian muntah pada lagu pertama “Alkohol” di salah satu panggung awal mereka, dan itu menjadi nilai jual bagi mereka; Pertunjukan awal Sammy dengan Seringai adalah di post-party perkawinan teman mereka dimana suasana menjadi liar saat Seringai tampil dan membuat salah salah tamu pria menari dengan hanya mengenakan celana dalam, bahkan Ricky, sang gitaris, menenggak air kencing yang sebelumnya disangka Vodka. Peringatan akan bahaya laten Seringai harusnya sudah dimulai dari sini!

DVD ini juga menyajikan footage live mereka, dimana Seringai yang sudah menjadi magnet pertunjukan selalu saja mendapat respon positif dan menghasilkan chaos di mosh pit. Bahkan ketika tampil di sebuah pensi, Seringai berhasil memaksa puluhan polisi untuk naik dan mengamankan panggung yang sudah lebih dulu dipenuhi penonton yang liar. Komentar dari Wendi Putranto (Rolling Stone), Jason Tedjasukmana, Lani Leyli (Amazing In Bed), dan para Serigala juga turut menghiasi video ini. Yang lucu adalah komentar dari Lani Leyli. Buang jauh-jauh imej serigala yang melekat dengan mereka, saat ditanya Sammy dengan logat jawa gadungan, “Nek Seringai diibaratkan karo hewan, iki kira-kira hewan apa?” Lani menjawab dengan centil, “Hmm.. A Tiger! Rawrr!” yang lebih terkesan seperti kucing dibanding macan.

Peringatan pada tray card DVD ini tidak terlalu penting, karena film yang dikerjakan sendiri oleh mereka ini (Sammy – Sutradara, Arian – Artwork & Layout, Khemod – Edit) memang menarik dan menghibur. Ok, saya bukannya tidak memperingatkan. Jika anda sudah mulai suka dengan band ini: Awas Bahaya Laten Seringai!


-x-

Tidak ada komentar: